
Kelici? Si Hewan imut dan lucu ini memliki potensi besar sebagai sumber pupuk cair. Urine atau air kencing kelinci ternyata cairan yang berlimpah kandungan nitrogen (N) yang penting bagi tanaman.
Urine kelinci mengandung unsur N, P, dan K masing-masing sebesar lebih tinggi 2,72%, 1,1% dan 0,5% daripada kotoran dan urine ternak lain seperti sapi, kerbau, domba, kuda, babi bahkan ayam. Jika dibandingkan dengan hewan pemakan rumput lainnya, urine kelinci memiliki kadar Nitorgen yang tinggi karena kebiasaannya yang tidak pernah minum air dan hanya mengkonsumsi hijauan saja.
Sejatinya bila urine kelinci tersebut dicampurkan pemakaiannya bersama kotoran kelinci sehingga kandungan unsurnya lebih lengkap, yakni 2,20% Nitrogen (N), 87% Fosfor (P), 2,30% Potassium (K), 36% Sulfur (S), 1,26% Kalsium (Ca), 40% Magnesium (Mg).
Setiap harinya seekor kelinci membutuhkan pakan hijauan/rumput sebanyak 0,4-0,6 kg dan air sebesar 120 mL. seekor kelinci dapat menghasilkan feses sebanyak 30-50% dari jumlah pakan yang dikonsumsi dan menghasilkan urine 50-65 mL setiap harinya. Dengan jumlah produksi kotoran tersebut ternak kelinci berpotensi sebagai penunjang pertanian organic yang berkesinambungan. Hanya dengan pengolahan sederhana, urine kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman. Pupuk organic dari urine dan kotoran kelinci bermanfaat untuk mengembalikan kesuburan tanah yang hilang akibat penggunaan pupuk kimia.
Pembuatan POC dari urine kelinci dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Juni 2022 di lahan sawah poktan Gedang, Desa Tambakrejo Kecamatan Jombang, bersama tim BPP Jombang, Ketua poktan (Mas Maksum) dan anggota kelompoktani antusias membuat POC dari urine kelinci.
POC Urine kelinci:
Bahan :
- 1,5 liter urine kelinci
- 20 liter air bersih
- 0,5 liter molasses/ tetes tebu
- 1 liter decomposer
- 100 ml activator
Cara pembuatan :
- Taruh urine kelinci dalam tong
- Campurkan semua bahan
- Aduk selama 2-3 menit sehingga campuran homogeny
- Tutup rapat
- Diamkan di ruang teduh selama 7 hari hingga selesai fermentasi (sesekali buka tong untuk membuang gas yang ada)
- Fermentasi berhasil apabila setelah 7 hari, saat tutup tong dibuka, tidak berbau lagi.
Cara Aplikasi :
200 ml POC urine kelinci dalam satu tangki semprot kapasitas 14 liter kemudian disemprotkan keseluruh bagian tanaman.
Untuk aplikasi dengan penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik, yaitu pada saat stomata daun terbuka. Aplikasi dapat dilakukan setiap 7-10 hari sekali.
Pemakaian umumnya dilakukan dengan penyemprotan pada bagian tanaman, terutama daun. Daun yang disemprot sebaiknya bagian bawah karena di sana terletak stomata yang akan menyerap langsung pupuk cair urine kelinci tersebut ke tubuh tanaman.
Oleh : Ratna Wulandari, S.Pt./PPL Kecamatan Jombang