JOMBANGKAB - Langkah Bupati Jombang Warsubi, S.H., M.Si., dalam merealisasikan Sekolah Rakyat (SR) semakin nyata. Kamis (17/04) Pemkab Jombang dipimpin PLH Sekda Jombang Drs. Purwanto, M.KP., mengikuti Desk Pembahasan dan Klarifikasi Usulan Penyelenggaraan Sekolah Rakyat dari Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi di Gedung Konvensi TMP Kalibata Jakarta Selatan.

Hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoroadi, S.T., M.T., Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dra. Wor Windari, M.Si., Kepala Dinas Sosial Hari Purnomo, dan segenap jajaran Pemkab Jombang.

PLH Sekda Jombang Purwanto menyampaikan, Kabupaten Jombang telah siap dengan titik lokasi SR sesuai petunjuk Kemensos. Tim SR dari Pemkab Jombang telah menyiapkan dokumen penunjang pembangunan SR dan menjamin legalitasnya.

"Alhamdulillah kondisi eksisting di Kabupaten Jombang untuk penempatan SR, sementara di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Mojoagung. SKB Mojoagung merupakan aset Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, untuk penampungan sementara lokasi SR. Hal tersebut sudah kami informasikan pada Kemensos" jelas Purwanto.

Lokasi pembangunan gedung SR yang diusulkan oleh Pemkab Jombang adalah di Denanyar. Lokasi tersebut telah disurvei oleh Sekjen Kemensos Robben Rico (4/4). Sementara bangunan sekolah belum berdiri, Pemkab Jombang mengusulkan SKB Mojoagung untuk menjadi lokasi sementara.

Lebih lanjut dalam kehadirannya meninjau pelaksanaan Desk, Menteri Sosial Gus Ipul menyampaikan Sekolah Rakyat tahun ini akan dilaksanakan di 53 titik lokasi  yang memiliki bangunan eksisting. Kemensos terus akan meninjau melakukan pendalaman untuk jumlah dan kesiapan titik lokasi Sekolah Rakyat lainnya.

"Saat ini masih ada 80 titik lagi yang akan disurvei oleh Dinas PUPR terkait kelayakannya untuk SR. Jumlah pastinya (SR yang akan dimulai tahun ini) belum bisa kami pastikan, tapi nanti pada saatnya pasti kami sampaikan," jelas Gus Ipul.

Gus Ipul menargetkan, 200 titik lokasi SR dapat beroperasi pada tahun 2026. Untuk itu pihaknya menekankan pentingnya kerjasama antar lembaga dan Pemerintah Daerah, guna menyukseskan program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Ini adalah gagasan Pak Presiden. Semua yang kita lakukan ini dalam rangka menerjemahkan apa yang menjadi harapan presiden, " jelas Gus Ipul.

Sesuai arahan Presiden, pembiayaan semua siswa-siswi SR ditanggung oleh negara. Terkait sistem pendidikannya, Gus Ipul menyampaikan saat ini kurikulum SR masih dimatangkan.

"Secara garis besar, SR adalah Sekolah Formal dengan kurikulumnya plus plus. Yang kita tekankan nanti adalah pendidikan karakter, " tambahnya.