JOMBANGKAB, KOMINFO - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak tidak berpengaruh pada daya beli daging di Jombang. Ini disampaikan oleh Hari Oetomo, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian kabupaten Jombang, saat wawancara dengan Radio Suara Jombang yang dikelola oleh Dinas Kominfo Kabupaten Jombang, pada Rabu (18/5/2022).

Dari 16 Pasar Daerah di Jombang, terpantau daya beli masyarakat masih normal seperti biasa. Meskipun masyarakat mengetahui ada sebaran PMK hewan ternak, namun hal ini tidak mempengaruhi daya beli daging. 

Kata Hari Oetomo, harga daging di 16 Pasar Daerah juga masih stabil, kisaran  Rp. 103.000 sampai Rp. 106.000 per kilogramnya.

Kami memiliki 16 pasar daerah yang juga menjual daging sapi, pantauan kami tidak berpengaruh pada daya beli masyarakat untuk komoditi daging sapi, walaupun saat ini ada wabah PMK, termasuk dari sisi harga masih cukup stabil sekitar 103 ribu hingga 106 ribu rupiah per kilogramnya, terangnya.

Masih menurut Hari Oetomo, berkaitan dengan ketersediaan daging sapi di Jombang, pihaknya menyebut masih mencukupi. 

Terkait dengan suplai daging sapi dari rumah potong hewan (RPH) di Jombang, hasil koordinasi kami dengan Dinas Peternakan Jombang, ketersediannya masih cukup aman, jelasnya.

Seperti diketahui, virus PMK merupakan penyakit menular pada ternak, dengan tingkat kematian yang rendah. PMK ini bisa disembuhkan dengan masa inkubasi 14 hari, dan masa penyembuhan 14 hari.

Apabila hewan ternak sudah sembuh, tidak ada masalah untuk dipotong. Karena virus dalam PH tertentu tidak aktif dan mati pada suhu 60 derajat celcius.