Pupuk organik adalah bahan organik yang telah mengalami proses pengomposan sehingga tekstur dan warna telah menjadi homogen. 

Bahan Organik dapat berupa kotoran ternak, jerami padi atau sisa – sisa dedaunan.

 

Manfaat Pupuk Organik

  • Memperbanyak mikrobia dalam tanah.
  • Meningkatkan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah.
  • Memperbaiki struktur tanah, aerasi dan drainase tanah.

Pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik dengan hasil akhir berbentuk padat.  Pemakaian pupuk organik pada umumnya dengan cara ditaburkan atau dibenamkan dalam tanah tanpa perlu dilarutkan dalam air. 

 

pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Setidaknya ada 5 (lima) manfaat, yakni:

  1. Sebagai sumber nutrisi, 
  2. Memperbaiki struktur fisik tanah, 
  3. Memperbaiki kimia tanah, 
  4. Meningkatkan daya simpan air, 
  5. Meningkatkan aktivitas biologi tanah.

 

Kelebihan dari Pupuk Organik

  • Menjaga kesuburan tanah dalam waktu lama
  • Ramah lingkungan
  • Unsur hara yang terkandung dalam pupuk ini lebih lengkap
  • Mampu menyerap air dengan baik
  • Mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah

 

 

Kekurangan dari Pupuk Organik

Selain kelebihan, pupuk organik juga punya beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya:

  • Sulit menentukan kandungan hara dan jika adapun relatif lebih kecil
  • Tingkat kelarutannya tidak bisa langsung diserap oleh tanaman, terutama dalam jangka pendek
  • Proses penguraian yang lama
  • Harus mengolahnya terlebih dulu dari bahan organik, sehingga kurang efisiensi dari segi waktu

 

Jenis – jenis Pupuk Organik Padat

jenis pupuk organik dibedakan dari bentuk dan sumber penyusunnya. Jika dilihat dari bentuk, pupuk organik setidaknya memiliki dua jenis yaitu pupuk organik padat dan cair.

Sementara dilihat dari sumber penyusunnya, pupuk organik dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu pupuk kompos, hijau, dan kandang.

 

Pupuk Kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari pelapukan bahan organik. Pelapukan ini dapat terjadi lewat proses biologis dan bantuan organisme pengurai.

 

Pupuk Hijau

Bahan yang dipakai untuk membuat pupuk hijau berasal dari pelapukan tanaman, yang mana nantinya hanya dipakai bagian hijau pada tanaman itu saja.

Jenis leguminosa atau kacang-kacangan dan tanaman air adalah tanaman yang paling sering digunakan untuk membuat pupuk hijau.

 

Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang terbentuk dari kotoran hewan  atau yang biasa disebut bokashi.

Adapaun cara pembuatan bokashi adalah sebagai berikut:

Bahan yang dibutuhkan:

  • Kotoran hewan, bisa menggunakan kotoran sapi sebanyak 200 kg
  • Arang sekam yang sudah dibakar secukupnya
  • Jerami yang sudah dibentuk kira-kira 10 cm (secukupnya)
  • 20 liter air
  • 5 sendok makan EM4
  • Dedaunan secukupnya atau menggunakan bubuk gergaji
  • 5 sendok makan gula pasir

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Hewan:

  • Siapkan media pembuatan pupuk dan tempatkan di tempat sejuk tanpa terkena sinar matahari langsung ataupun air hujan
  • Buat larutan dekomposer dari campuran EM4, gula dan air
  • Campurkan kotoran hewan dengan arang sekam dan aduk hingga rata
  • Taburkan dekomposer tersebut ke larutan kotoran hewan secukupnya dan aduk sampai rata
  • Taburkan jerami, dedak, dan dedaunan atau bubuk gergaji sebagai lapisan kedua, 
  • kemudian siram dengan dekomposer yang sudah dibuat sebelumnya
  • Tutup rapat bahan-bahan tersebut dengan jerami atau bisa juga karung goni
  • Aduk adonan pupuk ini hingga merata di hari kedua dan tutup kembali secara rapat-rapat
  • Cek secara berkala hasil adonan, jika tangan menjadi sangat panas ketika mengaduk adonan pupuk ini, tandanya pupuk belum siap untuk digunakan

Cek kembali di hari keempat, yang mana biasanya saat kamu mengaduk adonan pupuk dengan tangan tidak akan terasa panas seperti sebelumnya. Jika begini, berarti pupuk organik siap untuk kamu gunakan. (Ika Kurnia – PPL Kec Mojoagung)