JOMBANGKAB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang selain mengikuti zoom meeting dengan Kepala BNPB juga menggelar simulasi evakuasi mandiri di Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Jombang pada Sabtu (26/04/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2025 yang mengusung tema "Siap untuk Selamat". Kegiatan ini menggambarkan perlunya semangat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana sedini mungkin.

Simulasi dimulai dengan pemukulan kentongan oleh Bupati Jombang Warsubi S.H., M.Si, didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Ny. Yuliati Nugrahani Warsubi, Wakil Bupati Jombang Salmanudin, serta jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Jombang.

Para tamu undangan menyaksikan secara langsung simulasi evakuasi bencana gempa bumi yang diperagakan oleh para siswa SLB Muhammadiyah Jombang dengan bimbingan para guru. Dalam skenario simulasi, para siswa terlihat sigap turun dari lantai dua gedung sekolah sambil melindungi kepala menggunakan kursi dan tas mereka sebagai langkah penyelamatan diri.

Dalam rangkaian acara tersebut, Bupati Jombang Abah Warsubi secara simbolis menyerahkan bantuan alat sekolah kepada para siswa.

Dalam sambutannya, Bupati Jombang Warsubi menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025. Beliau menjelaskan bahwa simulasi evakuasi mandiri ini dilaksanakan secara serentak melibatkan 16 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kabupaten Jombang, dengan salah satunya berlokasi di SLB Muhammadiyah Jombang.

"Kegiatan ini merupakan bagian penting dari pendidikan kesiapsiagaan bencana. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada individu dan masyarakat dalam upaya mengurangi risiko serta dampak bencana," ujar Bupati Warsubi.

Melalui pendidikan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami potensi bahaya di lingkungan sekitar dan mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana.

Abah Bupati Warsubi juga menyampaikan makna khusus dari pelaksanaan simulasi di lingkungan sekolah luar biasa. Menurutnya, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa dengan kebutuhan khusus untuk belajar menghadapi situasi darurat dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kemampuan mereka.

"Saya berharap seluruh lapisan masyarakat Jombang, tanpa terkecuali, memiliki pemahaman yang baik terkait protokol kesiapsiagaan bencana. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan seperti ini adalah kunci. Pemerintah akan terus menyediakan kebijakan, sumber daya, dan berkolaborasi dalam penanggulangan bencana," tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Warsubi menjelaskan peran penting masyarakat dalam kesiapsiagaan dan dukungan langsung, serta peran institusi pendidikan sebagai pusat pembelajaran mitigasi dan evakuasi bagi siswa, guru, dan orang tua.

"Dengan sinergi yang kuat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana. Penanggulangan bencana membutuhkan kerja sama yang menyeluruh agar proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan ketahanan masyarakat semakin meningkat," imbuhnya.

Mengakhiri sambutannya, Bupati Jombang Abah Warsubi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para guru dan wali murid atas dedikasi, pengorbanan, serta semangat dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus.

"Terima kasih atas perhatian dan kasih sayang yang luar biasa yang telah diberikan, baik di dalam maupun di luar kelas. Semoga kita semua dapat terus menciptakan lingkungan yang inklusif dan penuh dukungan, di mana setiap anak merasa dihargai dan diberdayakan untuk mencapai potensi terbaiknya," pungkasnya.

Momentum Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025, Kabupaten Jombang peduli terhadap inklusi. Diakhir acara seluruh yang hadir bersama para siswa serempak meneriakkan yel-yel 'Siap Untuk Selamat!!!' sebagai wujud komitmen daerah dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana dan inklusif."